My Wish On This Holly Month

10 Jul 2014

Assalamualaikum, halo apa kabar semuanya? Saya harap baik saja.

Well, berhubung sekarang sedang bulan puasa I would like to say mohon maaf lahir dan bathin untuk kamu-kamu yang menjalani ibadah puasa. Semoga puasanya lancar-lancar saja eyyah.

Postingain kali ini saya mau sedikit curcol atau mungkin lebih ke my wish on this holy month. Sudah terhitung dua minggu lebih sejak saya menyelesaikan studi dan yappp sekarang saya sudah menyandang status jobless alias kurang kerjaan alias di rumah saja menunggu tujuan hidup selanjutnya datang *pardon my curcol*

Nah, ditengah kekosongan hati dan lambung ini *halah* saya jadi sering browsing. Segala jenis keyword sudah saya ketik di mbah Google. Hingga suatu hari saya berhenti pada satu keyword. It’s Nokia Lumia 1020. First saya mau nostalgia dulu ya hihi. Saya dan nokia sudah ibarat sahabat lama yang akhirnya bertemu kembali. Saya masih ingat dengan jelas handphone pertama yang diberikan oleh orang tua saya pas jaman saya SD adalah nokia 1100. Wuah, untuk ukuran anak SD pada jaman itu my phone is one of popular phone. Game snake yang unyu dan gak bikin bosan serta fitur making own ringtone juga jadi salah satu kegemaran saya selain baca kamus *trust me, baca kamus isn’t boring at all*

via Google (semoga bisa coming true secepatnya)

Saya sendiri bisa dibilang Nokia user, setelah masuk ke sekolah menengah lanjutan saya juga masih menggunakan produk nokia. Begitu juga seterusnya pas masuk SMA dan kuliah. But, unfortunetly pas semester 2 ketika saya masih kuliah my favorite Nokia hilang-raib di kelas. It’s really broke my heart. Soalnya itu adalah nokia N79, dan itu adalah gift dari orang tua saya -__-“

Akhirnya, singkat cerita smartphone lain datang silih berganti. But still, rasanya masih nokia deh yang nyangkut dihati. Ini rasanya kayak kalau kamu sudah merasa stuck sama someone, susah coy move on nya hihihi.

Okay back to Nokia Lumia 1020. Sebagai penggemar Katy Perry; yang juga menggunakan handphone ini di video clipnya saya juga jadi makin penasaran tentang produk nokia yang satu ini. Akhirnya saya mulai browsing tentang smartphone ini. And guess what? Saya kembali merasakan yang namanya love at a first sight *eciyeee*

Roar-Katy Perry (via: google)

Dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh Lumia yang satu ini, siapa sih yang gak jatuh cinta? Bayangin aja ada smartphone dengan berat 158g, terus udah gitu lensa kameranya itu lensa zeis yang gak perlu diraguin lagi dong ya. Next, aplikasi fotografinya lengkap banget. Ini juga pas buat saya yang masih berjiwa muda (re: who’s not like photography nowadays? ;p) terus lagi nih ya, smartphone berbasis windows ini juga didukung dengan audio yang bagus. Dan yang paling saya suka ialah di nokia lumia satu ini masih ada aplikasi radio yang yah memang banyak sih pilihan aplikasi lainnya untuk mendengarkan music tapi beda dong rasanya dengar lagu di radio hehe. Kalau untuk soal ketahanan dan fleksibilitas rasanya untuk setiap produk nokia gak perlu diragukan lagi. Nokia ini tahan banget, untuk semua tipe ponselnya ya. Dan like the other smartophone, Nokia yang satu ini juga bisa memungkinkan saya untuk bergaul di jejaring social.

Oke deh, saya benar-benar in love sama nokia Lumia 1020 ini. Dan seperti yang saya bilang diawal, postingan ini jadi postingan wish saya di bulan suci ini. Yap, to have nokia Lumia 1020. Saya sih udah mulai nabung ya, dan semoga saja bisa segera bersatu kembali dengan Nokia.

Oh iya, tulisan ini saya ikutkan untuk campaign Nokia Lumia #Honestly Give Away Unik Untuk Kita. Semoga ya dewi fortuna berada di atas kepala saya dan tulisan ini, jadi mimpi saya untuk mendapatkan Nokia Lumia 1020 bisa jadi kenyataan.

Amin :)

i don't wanna miss a thing

9 Jul 2014

Jarum jam dirumah ku sudah menuju ke angka dua belas sementara warna hitam bergelayutan di luar jendela kamarku. Sedangkan jarum jam mundur satu langkah ditempatmu.

Perbedaan sudah menjadi hal yang lumrah sejak kali pertama kita memutuskan untuk berjalan bersama. Awal yang sangat tidak mudah untuk ku. Juga untuk kamu mungkin. Tetapi lagi, ternyata tidak ada yang tidak bisa dilewati dalam lembar hidup ini.
Masih jelas rasanya saat aku berbaring dibawah langit gelap berhiaskan bintang dan bulan yang mengintip. Aku yang mencuri dengar perbincanganmu dengan kawanmu, mengenai kelabunya kamu akan sesuatu yang tidak perlu dibahas lagi. Aku yang bertanya mengenai lingkaran putih diluar bulan, ketika perbincanganmu selesai; hanya untuk menutupi bahwa aku sudah mencuri dengar. Aku masih ingat malam-malam setelahnya kita masih sering membahas mengenai langit.

Hingga akhirnya kaki-kaki kita melangkah pada tempat yang selalu mendebarkan bagi kisah ini. Berat rasanya untuk membalikkan badan ketika langkah kaki mu tidak terlihat lagi. Tetapi kebalikannya, raga ini serasa sangat ringan ketika aku tahu hanyak tinggal beberapa langkah kaki lagi mata ku sudah bisa menangkap bayanganmu.

Adalah benar tidak selamanya hidup terasa manis. Aku pernah terpuruk, sangat sangat terpuruk. Hingga aku melupakan kalimat yang selama ini selalu kita umbar satu sama lain. Bahwa tidak ada kebaikan dari membenci. Dan bahwa ini hanya persoalan waktu.
Pada akhirnya, aku sadar. Bahwa aku sendiri yang memiliki prinsip “playing hard to get, any harder to let go”. So, I guess it’s the time.

Hari ini, aku kembali tersadar bahwa my worst day is better when you around me than my best day but you’re not there.

Kita memang tidak sempurna. Dan kita telah sepakat bahwa pengetahuan manusia menjadi tidak terbatas ketika mereka tidak berdiri sendiri. Maka yakinlah hari ini aku merasa tidak terbatas, because I know I have stand on the right side; it’s beside you.

Pada 1417km yang memisahkan raga kita, tidak sedikitpun aku ragu. Karena padamu yang telah kuyakini untuk selalu ada. Tidak mudah, selalu tidak ada yang mudah ketika ingin meraih mimpi. But I believe that distance is only the matter of number. Tinggal sedikit lagi ribuan kilometer ini menjadi satu diantara bahan obrolan tiap malam kita. Tinggal sedikit lagi. Dan karena ini tidak mudah, maka tetaplah menjadi kuat ketika aku mulai lemah. Tetaplah menjadi pengingat ketika aku mulai lupa. Karena aku akan melakukan hal yang sama.

Terima kasih karena telah memilih untuk setia pada perasaan yang pernah ada. Terima kasih karena tidak tertawa ketika badai air mata tidak berhenti mengalir dari pelupuk mata ini. Terima kasih karena mempunyai mimpi yang sama denganku. Tetaplah seperti itu, hingga kita berikrar untuk menjadi Rumi yang sesungguhnya.


Terima kasih, kak
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS