Ini tentang bapak saya dan ayam ketawanya. Pada suatu hari,berbulan-bulan yang lalu, bapak pulang dari main tenis. Ini merupakan kegiatan yang rutin bapak lakukan setiap hari selasa dan kamis.
Hari itu bapak pulang dengan wajah yang sumringah dan bahagia. Walaupun bapak memang sering memasang mimik seperti itu, tapi nampaknya kali ini ada yang berbeda. Tapi kali ini bapak pulang dengan membawa kantongan plastik warna hitam. Kantongan itu bergerak-gerak.
Dan tadaaaa, bapak dengan senangnya memperlihatkan isi kantongan itu. Ternyata oh ternyata isi kantongan itu ialah sepasang anak ayam. Sepasang anak ayam! Sepasang anak ayam !
Kenapa saya mesti heboh? Saya sendiri tidak tahu kenapa. hihi
Tapi yang pasti bapak sangat senang punya sepasang anak ayam itu. Konon itu adalah ayam ketawa.
Tapi waktu itu saya belum percaya, masa iya ayam sekecil itu bisa mengeluarkan suara tertawa seperti yang saya lihat di tv.
Bapak tetap bersikeras kalau itu ayam ketawa. Maka jadilah bapak dengan penuh keuletan, kesabaran, dan kasih sayang, merawat sepasang anak ayam itu.
Hari demi hari bapak lewati bersama sepasang anak ayam itu. Bahkan ketika bapak harus ke luar kota, ia hanya meninggalkan pesan bahwa kami anak-anaknya harus menjaga anak ayam itu dengan baik.
Selama bapak di luar kota, bapak jadi rajin menelepon, bapak jadi rajin menanyakan kabar... anak ayamnya.
Begitulah, bapak benar-benar menyayangi anak ayamnya.
Semakin hari, anak ayam bapak sudah mulai berkembang menjadi ayam remaja. Ini dapat di liat dari ukuran bodi ayam itu.
Tapi masih ada yang mengganjal pikiranku. Mana suaranya ayam ini???? Sekalipun saya belum pernah mendengarnya berkokok.
Penasaran, saya pun mempertanyakan keaslian ayam ini ke bapak.
"Pak, saya kira itu ayam ta' ayam ketawa? Kenapa pade,nda pernah pi saya dengar ki ketawa?"
"Iya memang ayam ketawa itu,tapi bagaimana dia mau ketawa kalo kau saja jarang ketawa" ,jawab bapak seenaknya -___-
Saya masih tetap mempertanyakan keaslian ayamnya bapak,hingga suatu pagi saya terbangun karena suara kokokan ayam. Tapi kali ini kokokkannya beda. Seperti kokokkan plus suara tawa.
Kaget, saya langsung bangun. Dan ternyataaaaaaa, ayamnya bapak yang mengeluarkan suara itu! ayamnya bapak!
Secara refleks saya ikut tertawa terbahak-bahak. Ternyata ayamnya bapak benar-benar asli ayam ketawa.
Tapi suara ketawanya aneh, seperti mengejek -__-
Tapi bapak tetap sayang ayam ketawanya. Semoga saja suara ketawa ayamnya bapak bisa tidak terdengar seperti ngejek lagi. Amin
Bapak nampak bahagia berfoto bersama ayam ketawanya, ayam yang satunya lagi sedang ngambek dalam kandangnya |
hahahahaha majikan sama piaraan sama ji hobbynya, pakka'kalla'!!!
BalasHapusiya kak,bapak lebih sayang sm ayamnya dibanding anaknya hiks :p
BalasHapus