Makassar, 07 September 2012. 00:00 PM
Teruntuk lelaki manis yang sedang mengulang hari dan bulan kelahirannya.
Selamat mengulang hari dan bulan kelahiran, manis.
Aku tak tahu pasti pada detik keberapa dua puluh satu tahun silam ibumu melahirkanmu kedunia ini. Tetapi sekiraku detik-detik inilah perempuan baik itu bersama ayahmu bersiap menyambutmu kepelukan mereka.
Tiap bulanpun sebenarnya kau mengulang hari dimana bumi diberikan satu penduduk lagi berjenis kelamin lelaki. Bukankah hidup seputar pengulangan, sayang? Kira-kira begitulah bagiku.
Tiga ratus enam puluh lima hari berlalu setelah aku menuliskan kalimat selamat untukmu. Masih di bulan September yang berbeda tahun. Sebenarnya sama saja, sayang. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Memperbincangkan apa yang terbaik untukmu bersama Tuhan melalui doa.
Masih untuk lelaki manis yang sedang mengulang hari dan bulan kelahirannya. Tidakkah kau lihat bulan malam ini? Bersinar terang dan kokoh di atas kelamnya langit malam ini. Bertukar molekul udara malam dan menyalurkan kerinduan dalam dinginnya angin malam.
Teruntuk lelaki yang aku kenal lebih dari tiga ratus enam puluh lima kuadrat.
Selamat mengulang hari dan bulan kelahiran, sayang.
Tetaplah menjadi lelakiku yang kuat.
Segala doa terbaik untukmu dariku untuk hari ini dan seterusnya.
Tertanda,
Yang akan selalu mencintaimu
Amalia Zul Hilmi
mau dong jadi pacarnya ame.....romantis ta dek' hehehe....
BalasHapushappy b'day kakak imam...:)
langgeng ya...
-meike-
Ehehehehemmm...
BalasHapus#berdehem
Amin kakak-kakak hihi #berdehem juga :p
BalasHapus