*sedang mendengarkan Keane-She has no time*
Halo semuanya, apa kabar hari minggu kalian? Saya harap baik saja.
Hari ini, akhirnya setelah sekian lama saya memotong rambut. Dan potongan kali ini adalah potongan rambut terpendek selama saya berkuliah. Yah, dikit lagi mirip Dora deh hihi. Kalau ditanya mengenai alasan, selain karena cuaca kota Makassar yang entah mengapa semakin hari semakin hot juga karena alasan perasaan.
Semenjak duduk di sekolah dasar saya sudah gemar membaca. Terutama komik serial cantik. Dan akhirnya ketika menginjak sekolah menengah lanjutan, di komik-komik serial cantik yang saya baca itu selalu menggambarkan bila seseorang mengalami patah hati maka ia akan melampiaskannya dengan memotong rambutnya. Atau yang sering saya dengar dengan memotong rambut katanya sekalian buang sial.
Diantara percaya dan tidak, saya sering melakukan itu. Kalau sedang merasa dirundung masalah, saya memotong rambut. Mungkin benar untuk membuang sial. Tapi pada saat itu saya sebenarnya masih tidak mengerti kenapa dengan memotong rambut sial itu hilang? Atau perasaan sedih itu pergi?
Well, sampai akhirnya tadi setelah memotong sangat pendek rambut ini saya baru menerka-nerka. Seperti dalam film 500 days of Summer. Dalam film itu dikatakan bahwa satu-satunya kesukaan Summer ialah memotong rambutnya sendiri, karena itu kegiatan yang tidak membuatnya terluka.
Mungkin, dengan membuang beberapa centi dari kepala akan sedikit meringankan. Sayapun berharap agar biarlah masalah-masalah yang ada ikut tergunting bersama rambut itu. Tapi nyatanya tidak. Masalah itu tetap ada. Lalu, kemana feeling better when have a new hair cut gone?
I do wishing that this worst feeling is gone away as easy as a cutting hair...
*take a deep sigh*
Kembali, ternyata sekali lagi masalah tidak akan hilang setelah kita potong rambut. Ia harus tetap dihadapi.
Tapi saya takut untuk menghadapinya sendiri. Dan saya rindu... rindu akan dia yang selalu ada menemani...
Akhirnya dengan potongan rambut pendek ini, saya berharap saya bisa mulai belajar menghadapi segalanya sendiri. Iya... semoga saja saya kuat, karena saya tahu ini hanya sebagian kecil dari alur dalam hidup ini yang harus dijalani...