His side :
sepasang bola matanya
mengintip
mengintai
tak kuasa berkedip
tak kuasa menolak pesonanya
mengintip
mengintai
tak kuasa berkedip
tak kuasa menolak pesonanya
kedua bola matanya terlalu sibuk mengagumi
sampai tak sadar waktu berlari meninggalkannya
Her side :
sepasang bola matanya jernih
murni
terpancar kebahagiaan dari sana
tersirat keriangan di sana
sepasang bola matanya terlalu sibuk dengan hal lain
tak sempat untuk menyadari bahwa waktu berlari kecil bersamanya
His side :
rembulan menemaninya
pena dan kertas menyemangatinya
jemarinya menari lincah di atasnya
menyebarkan kalimat pujian
kejujuran
kekaguman
sepasang bola matanya menyiratkan harapan
akan
puisi untuk sepasang bola mata lainnya
Her side :
cahaya mentari menerobos masuk ke dalam retinanya
menyilaukan sepasang bola matanya
menambah kejernihannya
sepucuk surat menghampirinya
berisikan kalimat pujian
kejujuran
kekaguman
sepasang bola matanya berbinar
tersipu
malu
sepasang bola matanya sibuk mencari
sepasang bola mata yang mencuri hatinya
lewat sepucuk surat yang berisikan sejuta puisi untuknya
lama aku mencari
pemilik sepasang bola mata terindah yang ada
berlari bersama waktu
yang akhirnya mempertemukan ku dengan mu
pemilik sepasang bola mata terindah
biarkan sepasang bola mata ini terus mengawasimu
mengagumimu
dan aku ,
pemilik sepasang bola mata ini
mencintai pemilik sepasang bola mata terindah yang pernah ada
dirimu...
tertanda
lelaki yang telah tercuri hatinya oleh sepasang bola mata mu
sabtusendu22:54pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar