yah,pikiran itu saya dapat ketika saya tengah mencoba untuk tidur.
dan seakan ingin membuktikannya,saya mengingat apa-apa saja yang pernah saya lakukan dari umur saya masih sedikit sampai di umur yang orang bilang sudah beranjak dewasa ini,dengan siapa saya menghabiskan waktu?
dulu,ketika saya lahir ke dunia ini,saya tidak pernah sendiri.
selalu ada yang menemani saya, membuat saya tertawa dan bahkan menghibur dan membujuk saya ketika menangis atau marah.
lalu,menginjak umur sekolah,saya masih dikelilingi banyak orang.
mereka dengan waspada menjaga dan membimbing saya.
dan masih selalu menghibur dan membujuk saya.
kemudian,setelah melewati hari kelahiran yang ke 16,mereka mulai membuat saya untuk menyelesaikan semuanya sendiri.
dan,sekarang saya yang berumur 19 tahun mulai merasa bahwa mereka yang dulu selalu ada untuk menghibur dan membujuk, mulai menghilang entah kemana.
bukan fisiknya,tetapi sikapnya.
ketika saya senang dan orang lain tidak mengerti mengapa saya senang, mereka bilang saya aneh.
ketika saya marah dan orang lain tidak menyadarinya, mereka berlalu begitu saja.
ketika saya sedih dan orang lain tidak merasakannya, mereka bilang hidup memang keras.
lalu,benarkah bila umur kita bertambah, kita tidak perlu berbagi dengan orang lain?
semuanya dapat kita selesaikan sendiri?
mungkin menurut mereka,saya sudah besar.
umur sudah memungkinkan untuk menjalani hidup ini sendiri.
menyelesaikan masalah sendiri,
atau mungkin untuk menghibur dan membujuk diri sendiri mereka anggap saya sudah sepatutnya melakukan itu?
yah,
saya selalu merasa ada ruang hampa di diri saya.
entahlah,
mungkin umur perlahan mengambilnya.
atau mungkin umur hanya meminjamkan perasaan-perasaan itu?
entahlah
saya tidak tahu
itulah mengapa saya selalu ingin menjadi anak-anak,
karena anak-anak tidak pernah sendirian.
dan lagi,
saya tidak suka sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar