Hello fellas, how's life?
saya sih harapnya baik yah, seperti hari saya :)
postingan kali ini merupakan review buku terakhir saya untuk bulan ini. jadi tanpa basa-basi yuk cuss di baca review saya
Siapa yang tak kenal Soe Hok Gie, yah setidaknya lewat filmnya itu (walaupun jujur saya belum pernah nonton film itu -_-). buku dengan sampul ungu ini di tulis oleh Herlinatiens dengan jumlah halaman 264 lembar.
tokoh utama dalam buku ini menurut saya bukan si Gie itu, tapi seorang Kalsita. Perempuan ini hanyalah tokoh khayalan dari sang penulis karena sebenarnya tidak pernah ada nama Kalsita dalam sejarah percintaan Gie.
Kalsita ini sangat mencintai seorang Gie, hampir segala kegiatan yang ia lakukan hanya untuk Gie. Gie, Gie, dan Gie. Gie yang dengan lantang menentang kebijakan Soeharto, Gie yang lemah akan perempuan dan lain-lain semua dapat kita baca dari persfektif seorang Kalsita; perempuan yang tidak pernah di sebut namanya oleh Gie.
Kalsita yang merayu Soeharto, yang menggoda Ahmad Yani, yang menyayangi Letkol Untung. Semua, pokoknya semua kekacauaan yang ia buat dalam negara hanya untuk mengangkat nama Gie. Oh iya, dalam buku ini juga banyak disinggung tentang sejarah-sejarah.
Kalsita sangat mencintai Gie tetapi juga tidak dapat melepaskan Untung; lelaki yang rela menyingkirkan para jendral untuknya. Akhir kisah, Kalsita ditembak oleh perwiranya Untung setelah membaca surat cinta yang juga merupakan hadiah ulang tahun dari Untung.
Overall, buku ini sebenarnya bagus untuk di baca. karena banyak menyangkut sejarah, hanya saja kita harus berpengetahuan dulu tentang sejarah supaya tidak terprovokasi akan buku ini. kurang lebih begitulah review saya atas buku ini. ingat, buku ini cuma fiksi ;)
selamat membaca, fellas!