Judul buku ini sebenarnya bukan sampai kata sebuah saja, ada lanjutannya. Yaitu alat organ vital perempuan.
Don't judge a book by it's cover sangat berlaku buat buku ini bagi saya. Karena walaupun judulnya agak vulgar tapi isinya tidak. Buku karangan Naning Pranoto ini berkisah mengenai Mira, perempuan jawa yang disiksa oleh lelaki belanda.
Awal ceritanya Mira ini hanya membantu suaminya berjualan bir. Dan salah satu tugasnya ialah mengantarkan bir kepada Mulder, lelaki asal belanda yang mengaku sebagai pemilik perusahaan tambang. Kamudian Mulder menggoda Mira, oh iya Mira ini nama aslinya Sumira tapi dia ubah karena setelah termakan oleh rayuannya si Mulder ini. Mira meninggalkan suaminya yang hanya seorang supir taxi. Kehidupan Mira setelah berubah drastis sejak hidup bersama Mulder. Ia langsung menjadi perempuan yang elit. Tapi segala kemewahan yang dirasakan Mira tidak bertahan lama. Sifat asli Mulder pun terungkap dan ia dengan tega menjual Mira kepada teman-temannya setelah disiksa terlebih dahulu.
Lalu Mulder membawa Mira ke bumi Afrika, tempat dimana ia mengiming-imingi Mira dengan emas dan perhisaan. Tetapi malang nasib Mira, ia malah lebih disiksa di negeri ini. Ia dikubur hidup-hidup oleh Mulder. Untungnya ada warga lokal disana yang menemukannya dan merawatnya.
Kisah derita Mira diakhiri dengan ditangkapnya Mulder oleh kepolisian setempat. Namun sayangnya Mira juga harus mengakhiri hidupnya saat itu juga.
Alur kisah ini cukup menarik walaupun ada beberapa dialog yang kurang saya pahami karena bahasa yang digunakan dalam cerita ini campuran antara bahasa belanda,jawa,dan afrika itu sendiri.
Overall, buku ini benar-benar layak untuk dibaca :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar