Halo ay, apakabar?
Mungkin kau heran mengapa aku menyakan kabarmu padahal aku tahu kau tidak sedang baik-baik saja. Aku tahu belakangan ini banyak hal yang membuat kepalamu itu mumet dan membuatmu semakin cepat marah. Karenanya ay, relaks lah sejenak. Kau terlalu penat.
Ay, kau ingat tidak hari ini hari apa? Kalau kau menjawab ini hari senin itu memang benar, tetapi bukan itu maksudku. Ah, aku tahu kau pasti ingat ini hari apa. Tetapi mengapa kau bersikap biasa saja, ay? Tidakkah ini membuatmu bersemangat? Ataukah kau masih tenggelam dalam kelelahanmu?
Bila iya, maka biar aku saja yang menyemangatimu. Tapi karena kau tidak suka aku berjoget konyol, maka mari kita bercerita tentang 365 hari yang lalu. Setuju?
Ingat tidak ay? dulu kita tidak sedekat ini. Aku bahkan tidak begitu peduli akanmu. Tapi kau tidak. Boleh aku berbesar kepala sekarang? Hehe :)
Kau pasti ingat ay,saat aku meminta tanda tanganmu untuk yang kedua kalinya di koridor sore itu. Kau tertawa tetapi tetap kau tanda tangani bukuku. Kau bukan artis,ay, makanya aku bisa melupakan bahwa aku telah meminta tanda tanganmu sebelumnya. Tidak ada kicauan burung atau senandung lagu cinta waktu itu. Aku belum jatuh.
Lama sekali setelahnya, kita masih begini saja. Datar. Biasa saja.
Anggap saja kita ini jalanan yang terpisah, kita membutuhkan jembatan untuk menyatukan kita. Dan jrengggg, hadirlah jembatan itu.
Entahlah, kau memang pintar. Aku mengakui itu dari kuliah tambahan yang kau berikan pada tiap malam hingga menjelang subuh. Ingat tidak ay kalau kau menyarankanku untuk rajin membaca? Aku menuruti saranmu loh. Bukan buku filsafat seperti yang kau baca,atau buku cara membuat film dokumenter. Hanya buku sastra ay, berisi puisi-puisi.
Aku suka sekali saat kau akhirnya memberanikan diri ay. Rasanya itu seperti lulus ujian matematika. Bahkan sensasinya lebih dari itu!
Ay, aku buatkan puisi untuk kita. Agak konyol sih, tapi ini usahaku. Untuk 365 hari yang telah kita lalui, kau baca dan pahami yah ay
aku tidak pernah suka jatuh
karena aku tahu rasanya akan sakit
tetapi kau hadir dan menjadi pengecualian
kau menyediakan banyak pembenaran akan jatuh
kau bilang aku tidak suka jatuh karena aku belum mengenal cinta
kuakui itu benar
lalu kau mengajakku berlari
berlari dan terus berlari
hingga aku terjatuh
dan kau menangkapku dengan sigap
tidak membiarkanku jatuh dan terluka
kau bilang itulah cinta
hangat dan aman
aku suka jatuh sekarang
tetapi hanya padamu
aku suka jatuh dalam cintamu
hangat dan aman
bagaimana ay? Kau suka? Aku harap iya.
Aku tidak pandai menggombal ay,kurasa kau juga begitu. Jadi tidak apa bila tak ada kado untuk hari ini.
Aku dan kau masih menjadi kita saja aku sudah luar biasa bahagia, ini cukup ay.
Terimakasih untuk 365 hari yang penuh dengan warna. Kau tahu dari segala amarah, tawa, canda, dan ketidakperdulian dalam hubungan ini telah berubah menjadi pelangi untuk hari-hari kita. Terimakasih ay untuk 365 hari ini.
Aku mencintaimu dengan sungguh.
Aku tahu kau juga begitu.
You and me together nothing gets better
p.s : aku suka 20 kita ay, karena sepuluh itu jemariku yang menggandengmu dan sepuluh yang lainnya jemarimu yang menopangmu. Kita berkecukupan. best wishes for us, longlast. Amin amin amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar