Halo, apa kabar? semoga kabar kalian baik-baik saja.
Saya baru saja tiba di rumah. Sekarang baru pukul 23:18 WITA. Oh iya, sebelumnya saya ingin memberikan pengumuman, err atau pemberitahuan saja sih lebih simpelnya. Untuk beberapa waktu kedepan mungkin isi blog ini hanya seputar curahan hati seorang mahasiswi semester 5 yang sedang rindung kegalauan. *sigh* Harap maklum.
Hari ini biasa saja. Bangun tadi pagi sekali dan membaca sebuah sms di hape. Got a morning text dari orang yang jujur bagi saya dia itu luar biasa baik. Tapi, entah mengapa perasaan saya masih kurang enak, serasa ingin berbaring di tempat tidur lebih lama. Lalu, saya membaca bbm dari kak meike. Dia ini kakak saya di kosmik, saya sih lebih senang manggil dia dengan sebutan kak mei. Well, kak mei ini salah satu perempuan yang kuat menurut saya. Dan saya selalu iri akan hal itu :p
She sent me a text, inti dari bbm itu ialah agar saya tetap tegar, dan jangan berdiam diri atas hati yang berantakan ini. Jujur, setelah membaca bbm yang panjang dari kak mei dan hanya saya balas singkat itu, saya sangat terharu. Speechless sih sebenarnya. Ada banyak pertanyaan yang pernah saya lontarkan ke kakak saya yang satu ini. Dan sejauh ini, ada hal yang selalu saya pegang dari percakapan kami.
"ambil postifinya atas hubunganmu selama ini, paling tidak dia mengajarkan kamu menjadi perempuan yang bisa mengatur dan menekan ego sendiri,"
Yang diatas itu hasil percakapan saya dengan kak mei beberapa waktu silam. I just can't face the fact.
Melanjutkan hidup saya hari ini(dan beberapa hari lalu) dengan headset yang setia di telinga. Tentunya dengan lagu-lagu yang tak bosan mengalun. Di pete-pete pun pikiran saya melayang-layang. Mirip layang-layang kepa' -____-
Saya merasa lelah sekali. Banget. Beudh.
Menghabiskan setengah hari ini di kampus juga tidak terlalu terasa. Tawa-tawa yang terlemparpun hanyut begitu saja. Saya masih kosong.
Saya lalu melangkahkan kaki ini ke graha pena lantai 4. Mengetik naskah untuk KeKeR yang menjadi kewajibanku sampai juni tahun depan. Well, di sini saya juga bertopeng. Berusaha menutupi kesedihan. Sampai saat teman saya di sana curhat kalau dia sedang tidak nafsu makan karena hatinya sedang tidak karuan juga. Uh, saya seperti ingin bilang kalau bukan cuma kamu yang merasakannya. Tapi yang terlontar malah "sudah, santai saja" Dan palsunya lagi, saya berucap itu sambil tersenyum.
Kemudian dua jam setelahnya saya pergi tasiah ke rumah teman smp. Sedihnya bapaknya mesti berpulang. Saya duduk diantara teman-teman saya yang sudah lama tak bertemu. Juga dengan orang yang rindukan. Pun sudah lama tak bertemu.
Seputar ceramah dari pak ustad disana. Pak ustad itu selalu mengungkit kata jodoh. Saya jadi teringat kemarin di redaksi saya dan beberapa teman disana sibuk berbicara tentang jodoh. Apa itu jodoh, bagaimana bisa bertemu dan bla bla bla lainnya.
Kayaknya saya sedang masuk angin, badan jadi agak gak enak -,-
Oh iya, i've got no bew message from him. Apakabar kamu? Baik-baik saja kah? Saya yakin iya. Lalu apakabar saya? Baik-baik saja kah? Saya harap iya.
Dari semua kepalsuan saya hari ini, saya sangat berterima kasih kepada kak titah. Atas segala kebaikan hatinya membiarkan saya menguasai coklat kit-katnya di koridor sore tadi. Walaupun mungkin bercanda, tapi kak titah bilang kalau dia tahu saya butuh yang manis-manis. Mungkin dia tahu hati saya sedang perih makanya butuh pemanis.
Ngomong-ngomong, saya ingin berbicara tentang harapan. Apakah salah untuk berharap? Saat saya mengetik kalimat yang tadi, otak saya tiba-tiba menjawab,"berharap itu boleh, asal kepada orang yang tepat dan tidak berlebihan"
Uh, mungkin otak saya benar. Mungkin selama ini saya yang terlalu berharap kepada orang yang salah dan berlebihan. Jadinya ginikan. Sakit-hati-patah-hati-berkeping keping-hati-butiran debu.
Rasanya ingin berteriak saja. Tapi untuk membuka mulut saja saya tidak mampu. Sudahlah, saya tidur saja.
semangat Ame....bumi masih berputar kok :*
BalasHapusiyap kakak mei :)
BalasHapus