Cinta Jatuh Padamu (tidak) Pada Pandangan Pertama

10 Jan 2014


Pernah aku bilang bahwa aku jatuh cinta?
 
Aku pernah, merasakan jatuh cinta. Dan bila kau tanya rasanya, akan kujawab dengan menyodorkan kopi hitam pekat tanpa gula sedikitpun didalamnya. Tidak perlu rasanya membahas apa yang telah berlalu, karena aku telah meyuratkannya jauh-jauh sebelum tulisan ini tertangkap oleh retina kalian.



Kita semua, rasanya, pernah berada pada masa dimana kelabu menjadi warna yang selalu menggelayuti hari. Dan juga, kita semua, rasanya, pernah berada pada masa dimana merah muda menjadi warna yang selalu menghiasi setiap lekuk tubuh.



Apa yang akan aku ceritakan bukanlah kisah cinta ala Disneyland. Tidak pula seperti 1001 dongeng sebelum tidur. Ini kisah tentang aku yang kelabu dan dia yang selalu membuatku merah muda.



Menceritakan tentang dia adalah hal yang selalu aku sukai. Tanpa perlu aku mengeluarkan banyak kosa kata. Ataupun membuang banyak sekali warna untuk menggambarkan betapa aku menyukainya.



Satu senyum simpul darinya mampu menyimpulkan segala kegelisahanku. Pada satu bidang terluas yang pernah kusandari, aku jatuh cinta. Benar-benar cinta.



Rasa yang selalu anggap sebuah permainan.



Aku pernah, merasakan jatuh cinta. Pada satu lelaki yang tidak bisa membahasakan setiap kegundahan hatiku. Pada setiap kalimat-kalimat pertengkaran yang selalu berakhir dengan diam. Dan aku masih jatuh cinta. Ketika satu malam aku berlari meninggalkannya. Lelaki yang selalu dengan sigapnya menahan embun yang akan mengalir tiap kali kelabu menghampiriku.



Bila saja setiap permintaan orang yang sedang jatuh cinta didengarkan. Mungkin akan ada yang meminta waktu untuk berhenti saja. Agar ia tetap bisa mengabadi bersama orang yang ia cintai disampingnya. Aku tidak. Bila saja permintaan jatuh cintaku bisa didengarkan, maka aku akan meminta untuk waktu diputar kembali. Sesal tentu. Dan aku sadar benar akan ada yang tersenyum lebar membaca kalimat sesalku ini.



Karena aku jatuh cinta, pada satu orang yang aku harap aku tidak pernah cukup takut untuk menghadapi waktu dengannya.



Tapi dengarkan aku sekali lagi…



Aku jatuh cinta padamu, walau tidak pada pandangan pertama biarkan ini menjadi selamanya.
 
 
Kembalilah……..,aku ingin pulang. Benar-benar ingin pulang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS