Lost In Space

26 Mar 2012



via tumblr


Sometimes I get tired of this me-first attitude 
You are the one thing that keeps me smiling 
That's why I'm always wishing hard for you 
'Cause your light shines so bright 
I don't feel no solitude 
You are my first star at night 
I'd be lost in space without you 
And I'll never lose my faith in you 
How will I ever get to heaven, if I do 
Feels just so fine 
When we touch the sky me and you 
This is my idea of heaven 
Why can't it always be so good? 
But it's all right, I know you're out there 
Doing what you've gotta do 
You are my soul satellite 
I'd be lost in space without you 
And I'll never lose my faith in you 
How will I ever get to heaven, if I do 

Lost In Space - Lighthouse Family 


Pernah aku bilang bahwa aku begitu mencintaimu? Bahwa bahkan ketika segala yang tertinggal ialah amarah, dan satu kalimat yang kau bisikkan untukku mampu meredamnya.

Aku tahu ini cinta. Aku tahu, aku cinta...kamu.

runaway

24 Mar 2012

via tumblr

baby, this earth makes me feelin so dizzy. i can't here for more. so please be nice and take me away. just take me to pluto...

A words to you, Zsazsa Natasya...

mentari pagi sabtu menerobos retina gadis itu, perlahan ia membuka matanya, menyambut akhir pekannya. seperti pagi yang sudah-sudah, benda pertama yang gadis itu cari ialah handphone yang olehnya diberi nama ony. pagi ini ony menyampaikan kabar digital dari gadis lainnya untuk dibacanya. tak pernah terlintas sedikitpun di otak gadis ini akan membaca kerinduan dari gadis lainnya; perempuan yang menjadi tempat mencurahkan segala kalimat akan harinya.


seakan mendukung, koneksi digitalnya berdegup cepat. memperlihatkan barisan-barisan kata dari sahabatnya, perempuan yang kini jauh darinya. entah lari kemana segala kosa kata yang dimiliki gadis ini, seolah lenyap,  menguap seperti embun subuh tadi. pipinya memerah, sudut matanya menggenangkan aliran keegoan. layaknya film yang di putar ulang, pikirannya membawa dirinya pada masa putih abu-abunya. dimana semua terasa ringan karena ia mempunyai telinga yang siap mendengar keluhnya, gembiranya, kecewanya. memiliki mulut yang siap melontarkan pujian, teguran. dan memiliki sepasang tangan yang siap menangkapnya tiap kali ia terpeleset bahkan jatuh sekalipun. Pun ia melakukan hal yang sama.

lebih dari tiga ratus enam puluh lima hari berlalu dan baru hari ini gadis itu merasa malu akan dirinya. akan kekalahan dirinya sendiri. bagaimana bisa ia membiarkan gengsi  menguasai dirinya. membiarkan gengsi terkutuk itu menahan hatinya untuk menyapa gadis baiknya.  padahal gadis itu tahu dengan benar, ia sangat mengkhawatirkan gadis baiknya yang kini jarak memisahkan mereka. bahkan modernitas tak dapat membuatnya tersadar. mungkin memang benar, ia butuh tamparan yang keras untuk menyadarkannya. dan iya, gadis baiknya melakukannya dengan tepat.

tak butuh hari yang lebih lama untuk mengendapkan perasaan bersalahnya. tak pelak ia meraih ony, kalap menghamburkan kalimat maaf atas kesalahannya. but, she's got no replies from her....




p.s : i made this for you, dear Zsazsa Natasya , a girl who always support me, give a best advice. i'm so sorry for being too selfish. oh yes, thank you so much for this one i really do miss you, perempuan cadel yang baik hati; perempuan yang selalu ku anggap sebagai sahabat :* :')





untuk segala kenangan yang tak mampu kukalimatkan satu persatu , i miss us zsa, i really do... 



write more, fellas! :)

via tumblr

"i used to know you..."


hello fellas, how's life? you guys had a great day, yes?

fellas,
kalian pernah tidak merasakan bagaimana seseorang yang dulunya kalian anggap benar-benar kalian kenal tiba-tiba berubah? sampai tidak sadar kalian melontarkan kalimat yang saya miringkan di atas?

well,
sebenarnya itu hal yang biasa. ingat dengan kata siklus? yah kurang lebih hidup dan diri kita mengalami siklus itu. perputaran diri. sifat dan sikap yang bahkan tidak pernah kita pikirkan ada dalam diri orang yang kita kenalpun perlahan mulai muncul seiring dengan berjalannya waktu.

wajarkah hal itu?
for some people perubahan dalam diri; perputaran diri ini sangat berdampak pada kehidupan. dampaknya juga macam-macam. ada yang negatif ada juga yang positif. tinggal pilih saja.
for some people, ada yang take this too serious, saya ambil contoh saja seperti sahabatnya tiba-tiba bersikap tidak seperti biasanya atau pacarnya berkelakuan agak mencurigakan. for them who take this thing too serious, akan terpancar dari sikapnya. apa-apa di bawa bad mood. apa-apa di bawa sensi ( oh well fellas, ini pure pemikiran saya saja, percayalah, sometimes saya juga bersikap demikian)
and for the other who don't take it too serious akan membawa hal ini keranah yang lebih "lucu". ini yang kadang membuat saya kagum pada mereka yang berjiwa simpel dan fleksibel. bukannya mereka balik insecure or something else, mereka malah membuat hal ini menjadi "hiburan" dan "pelajaran" bagi yang belum merasakannya.

deary fellas,
mari kita kembali melihat gambar pada awal tulisan ini. People change, memories don't.
kurang lebih kehidupan memang menyelipkan kalimat itu di dalamnya. nah, yang sebenarnya ingin saya sampaikan ialah, karena manusia itu gampang berubah, maka menulislah agar bila kelak kita lupa atau mereka mengalami siklus sikap dan sifat kita dapat membaca dan mengingat seperti apa mereka sebelumnya.

that's a wise sentences which out from my mouth this night, yes? kayaknya saya lagi kena sindrom menjelang adult ini hihi.

itu saja dulu untuk malam ini. intinya, yuk mari rajin-rajin menulis, apapun itu.

good night, good people :)

Saturday

11 Mar 2012

dari lantai 18 menara fajar

merenungi padatnya kota *tsah 

with lovely pisang :)

masih sama pisang :D

i love balloon so much!

kyaaaaaa :D

kriky and sexy

wanna some? ;)

nyam!

me and endhy cantik titisan jupe hahaha


i had my best saturday night ever. Have a girls day out after join a national seminar and guess what? me my bf "baikan"

Alhamdulillah

Just because the year changes doesn't meant you have to change too

Good bye, Lullaby.



Aku terlalu cepat memberikan nilai padamu, Good. Kau yang mulanya kukira putih seperti awan ternyata menyimpan mendung yang menggelayut di hatimu. Awal udara subuhmu yang selalu membuatku bergidik akan haru taatmu ternyata hanyalah ilusi belaka. Kabutmu telah sukses menyamarkan mataku, membuatku tak bisa melihat lebih jauh dari pandanganmu.

Good, kemanakah pribadi yang aku kenal di akhir April tahun lalu itu? Pribadi yang mencuri kosa kataku, menggantikannya dengan rasa lemah pada lututku.

Aku masih ingat dengan benar saat mendapati kedua bola matamu diam-diam mencuri pandang kepadaku. Membuatmu salah tingkah. Bola mata itu terlihat begitu jujur, tetapi lama ternyata keduanya hitam pekat dan aku tak menyangka kelam mengikutinya. Kedua bibirmu fasih melafalkan kalimat santun yang membuat setiap telinga luluh akannya. Juga tidak-tandukmu yang begitu mempesona.

Lama aku berjalan disampingmu, tanpa tahu bahwa aku tidak belajar apa-apa darimu. Aku hanya memasukkan banyak aku dalam dirimu, karena aku selalu mengganggap jalan yang kita jalani ini permainan yang kukuasai dengan benar. Aku selalu tahu cara melumpuhkan hatimu, membuatmu mengikuti egoku. Hatiku selalu berbisik bahwa apa yang aku lakukan terhadapmu tidaklah benar, tetapi pikiranku selalu berteriak lebih keras dari hatiku. Dan itu selalu membuatku terus memasukkan aku dalam dirimu.

Aku tak pernah mengatakan padamu bahwa aku terbiasa akan sesuatu yang kokoh, yang selalu bisa aku andalkan untuk menopangku. Dan kau terlalu lemah. Rapuh dan mudah terjatuh. Lantas aku memulai permainan ini. Iya. Bila kau jeli akulah yang memulai permainan ini. Tetapi aku tak pernah tahu, kau memiliki kartu mati permainan ini. Kartu yang akan membuat kita berhenti bermain dan kembali pada jalan yang telah kita pilih jauh sebelumnya.

Mungkinkah kau lelah akan semua ini?

Hhh, satu lagi yang baru kusadari sore ini, setelah kau memilih untuk mengeluarkan jokermu ; kartu mati permainan ini, You learn nothing, Good. Yes, you’re.

Kau yang memilih untuk menyudahi permainan ini. Dan aku tak pernah mengira akan berakhir tanpa kau belajar apa-apa. Kau tetap kosong, Good.

Subuhmu kau usir begitu saja dan kau gantikan dengan badai matahari. Mengapa kau begitu berusaha agar aku terbakar? Padahal aku bahkan tidak peduli akannya. Pada Awan gelap yang kau tumpahkan pada umur mudamu. Aku tak peduli dan kau tetap lemah, Good.
Aku salah memberikan seratusku untukmu. Aku tidak marah ataupun benci, hanya saja hati yang dulu berbisik kini menjeritkan kalimat kecewa akanmu.

Kau seperti kaca yang buram, Good. Lalu sore ini, kau memilih untuk menghancurkan kacamu sendiri. Lelah membuatmu berkeping-keping. Dan aku terlalu ego untuk menyusunnya. 

Karena aku sudah berhenti dari permainan ini. Setelah kau keluarkan kartu matimu.




you regret nothing it means you learn nothing. good bye, lullaby


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS