Juduli Tulisan Ini Dengan Nama Kita, Sayang.

17 Des 2012

Aku mencintai kita
selalu...

Dengan segala ketidaksederhanaan yang ada
selalu...

Aku mencintai kita
selalu..

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada
selalu...

Aku selalu mencintai
kita...






Ketika berai telah terurai, menempuh masa yang berguguran alami
Kita selalu akan tahu,

Walau beribu luka dan dusta, bila hati telah bergumam cinta
Badai tiada lagi terasa.




11 Des 2012

Roses are red, violet is blue. You definitely mess me out, but i still can trough this life.



For sure, kak...

6 Des 2012



“So we grew together like to a double cherry, seeming parted, but yet an union in partition, two lovely berries molded on one stem.” - William Shakespeare, A Midsummer Night's Dream.

Untukku, Juga Untukmu.

5 Des 2012

"life offers you a second chance. It's called tomorrow"-anonymous



Teruntuk kalian yang tengah terluka hatinya...

Yakinlah bahwa tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Untuk setiap detik yang berhasil kau lalui. Walau ada rintik tangis didalamnya. Ketahuilah bahwa ini bukan kesalahan. Dan atas segala kebenaran yang kau temukan, akan membawamu pada jalan kebahagiaan. Benar bila tidaklah mudah untuk bangkit dari keterpurukan. Karena maaf belum bisa kau beri. Bahkan untuk dirimu.

Teruntuk kalian yang tengah terluka hatinya...

Tidak ada yang perlu disembunyikan dari matamu. Jangan pernah malu untuk mengakui bahwa kau tertampar pada kenyataan. Pada mimpi-mimpi yang susah payah kau bangun dan hancur sekejap. Pada keteguhan dalam menjalani apa yang kau sebut sebagai perwujudan rasa terkuatmu. Sekali lagi, tidak perlu malu untuk mengabarkan dunia bilamana badai sakit hati menyerangmu. Bilamana derasnya tangis selalu menemani tidur malam mu. Bilamana kebencian memelukmu dengan erat disetiap pagi. Untuknya, yang kau beri rasa terkuatmu sejauh ini.

Teruntuk kalian yang tengah terluka hatinya...sama halnya denganku...

Kusuratkan tulisan ini padamu. Untuk kita. Yang sedang memakai topeng terbaik untuk melawan birunya hari. Untuk menyamarkan kelebaman hati. Hentikan nada-nada sakit hati yang selalu kau latunkan itu. Cukupkanlah tetesan kesedihan menggelayuti ujung matamu. Hentikanlah caci maki yang kau serukan kepada dia yang memberimu rasa terberat ini.

Karena kita tahu, kita hanya mencintai orang yang salah. Maka berhentilah menyalahkan cinta. Karena rasa terkuatmu itu hanya terjadi karena kau mencinta tanpa mata yang terbuka lebar. Ini bukan tragedi melainkan pelajaran terbaik yang kau dapatkan. Lihatlah, betapa Tuhan menyayangimu. Kau memang tidak akan pernah bisa berdiri diatas kakimu sendiri selamanya, maka itu Yang Terkasih menciptakanmu bersama mereka yang mencintaimu tanpa pamrih, tanpa janji, tanpa batas, yang selalu bisa menopangmu saat kau hampir tersungkur.

Yakinlah pesona yang ia tampilkan selama ini ialah hanya salah satu dari pesona semesta yang belum kau temukan. Lapangkanlah hatimu, karena akan banyak cerita dan kebahagiaan lain yang akan mendarat disana. 

Bilamana kau belum siap, maka menangislah. Menangislah sampai tidak ada lagi air mata untuk dikeluarkan. Menangislah sampai kau sadar bahwa yang kau tangisi sama sekali tidak pantas untuk ditangisi. Menangislah sampai kau sadar bahwa inilah saatnya untuk bangkit.

Teruntuk kalian yang tengah terluka hatinya...

Ini bukan seberapa dalam kau terperosok. Tapi seberapa kuat kau menjejakkan kakimu lagi di bumi ini. Berpura-puralah kuat, hingga kau lupa bahwa kau tengah berpura-pura.

Apa yang telah dia akhiri bukanlah suatu kekalahan bagi kita. Karena ini bukan peperangan rasa. Melainkan kemerdekaan diri. Tak akan ada lagi tangis yang perlu kau keluarkan. Tak ada lagi tekanan batin yang harus kau redam. Karena hari baru telah menanti. Maka sambutlah dengan hati yang ikhlas. 

Teruntuk kalian yang tengah terluka hatinya...

Ingatlah bahwa kalian adalah tulang rusuk dari seseorang. Suatu hari nanti, ia akan datang untuk mengambilnya. Tentunya tanpa rasa sakit.






"everything happens for a reason. stay strong and rembember that after a hurricane comes a rainbow" - AZH
















Teruntuk kalian yang telah dengan sukses melukai suatu hati....

Selamat menempuh hidup baru. Doa dari hati yang terluka selalu menyertaimu. Berbahagialah atas segala yang kalian janjikan tapi tak pernah kalian wujudkan. Tapi, ingatkah kalian bahwa kita akan selalu menuai dari apa yang kita tabur? 
Happily ever after didn't exist.

Stay on relationship or whatever you named your feeling with commitment and responsibilty does... #1AM

tik tok and clock

6 Nov 2012

via tumblr

Berdetak dua belas kali lalu mati. Rindunya bertabrakan dengan hati yang suri. 

Kamu tahu tak ada yang tak mungkin. Namun sering melupakan, bahwa waktu mungkin saja memberi penawar racun. 

Hari ini kamu terjatuh dan berdarah. Kemudian bersimbah air mata sebelum akhirnya pulas dalam mimpi. 

Walau sakit namun terus dijalani. Karena sesungguhnya bukan jatuh yang menyebabkan luka. Melainkan selipan kenangan dan harapan. 

Jadi, bersabarlah. Karena mengalah bukan berarti kalah. 

p.s : diketik kemarin sambil berbaring, dengan hati yang berkeping. hari ini menyadari, menjadi egois bukan jalan yang baik. #IP

Beri Cinta Waktu

2 Nov 2012


via tumblr


Jadi kita bertemu lagi malam ini. Setelah hujan mengguyur november kali kedua. Jadi kita berbincang lagi malam ini. Tentang apa yang seharusnya dibicarakan. Tentang apa yang seharusnya didengarkan. Tak banyak yang kita tukar. Pula rindu yang tertakar. Tidak keduanya.

Lalu kita memulai. Untuk meluruskan benang kusut yang mengusik. Apakah aku atau kamu, tidaklah penting. Karena apa yang lebih berharga dari kita?

Kita mulai bertukar kata, tidak lagi dengan awalan juga tanpa akhiran. Menyadari ada yang tidak kamu miliki dan belum aku sadari bukanlah hal yang mudah. Selamanya tidak pernah menjadi semudah membalikkan telapak tangan atau seperti melanjutkan bacaan yang tertinggal sebelumnya.

Ada yang hilang, katamu. Tidak padaku juga pada kita. Tanpa penjabaran atau uraian, karena katamu itu bukanlah hal yang perlu dilakukan. Mungkin juga karena bila pun ku ketahui tidak akan kumengerti.

Tidak lagi aku berusaha untuk bersembunyi. Bermain dengan ketakutan yang tidak pernah akan terjadi. Karena kita telah menanam di taman ini. Setiap harinya kita pupuk dengan segala rasa. Menyiraminya dengan berbagai bahasa. 

Awalnya, tanaman yang kita tanam disana kesepian. Dan sepengetahuanku masih seperti itu saat ini. Bahkan hujan yang selalu ditunggunya tak mampu menenangkannya. Ia tumbuh dan mulai tak terarah. Karena kita mulai bimbang. Tentang apa yang seharusnya kita beri? Atau mungkin sejauh ini kita terlalu sering menerima?

Bagaimana mungkin kita lupa akan apa yang sebelumnya kita miliki. Tercecerkah atau sengaja dilupakan? Tidak lantas kita menyerah, maka jangan pernah memberi pilihan.

Jadi kita telah berbicara tentang apa yang harus dibicarakan. Juga tentang apa yang harus didengarkan, jauh jauh sebelum kita menjauh.

Dengan sedikit gontai aku pulang. Tidak dalam keadaan utuh. Karena pagarnya masih kamu tutup dengan sangat rapat. Berjalanlah kamu, pelan-pelan saja. Jangan lupa untuk menunduk dan menengok kebelakang. Ada jejak hati yang mungkin saja terinjak atau tak sengaja tertendang.

Aku sedang berpelukan erat dengan waktu disini, mencoba menguatkan kaki untuk terus berpijak di bumi tanpa perlu melangit. Kubagi pelukannya untukmu, tidaklah perlu kenangan dan harapan terikut. Pun dengan janji. Carilah apa yang kamu rasa hilang. Karena aku tahu, segala yang kamu butuhkan ialah waktu.

Lalu jangan khawatirkan taman kita. Selamanya akan menjadi kita. Hujan masih mengguyur, pelangi telah menanti. Berjalanlah, dan jangan lupa untuk pulang. Ada yang menunggumu membuka pagar. Agar aku dan kamu kembali menjadi kita. 

Berjalanlah...



" I'll never know how the future will goI don't know what to tell you, I'm not a fortune tellerI'll never change, but I want you to stay, ay"


p.s : i do believe that true love wait, dan jangan lupa menitikan air mata karena ini puisi patah hati 

a poem, to us..

31 Okt 2012





"Kita pernah menjadi bulan yang paling bersinar di atas sana, lalu mengapa kini malah menjadi langit kelamnya?"
#IP


Bertemu Kembali

Hari ini aku bertemu lagi dengan seorang sahabat. Hampir dua tahun kami tak pernah bertatap muka. Universe tends as it should. Dan itulah yang berlaku. Seorang sahabatku di kampus siang ini mengatakan bahwa ada banyak cara dari Semesta untuk menyampaikan pesan ke diri kita.

Sahabat yang kutemui malam ini ialah lelaki yang kukenal dari semasa putih abu-abu. Tiga tahun menghabiskan waktu dibangku sekolah. Kami sering membicarakn hal-hal yang dalam. Dan bagiku dia ini seorang kakak, tentu saja aku yang menjadi adiknya.

Sahabatku pandai sekali membaca aku. Malam ini, bahkan ditengah remangnya taman kampusnya dia bisa melihat kepedihan hati ini. "Kamu kelam sekali, gelap. Ada apa?" begitu katanya. Aku memang tidak pandai bermain "sembunyikan-perasaan-agar-terlihat-baik-baik-saja" dengannya. Jadi kelanjutannya kamu bisa membayangkan sendiri. Aku menuturkan kerisauan hati ini.

Entah karena dia sahabat ku atau karena dia mengambil Psikologi sebagai keilmuannya, dia dengan lancar membaca aku. Tak perlu banyak kalimat, dia menenangkan aku. Banyak hal yang kami perbincangkan lagi malam ini. Dan jujur membuat aku sesak nafas. Bukan karena kepulan asap yang ia semburkan dari mulutnya, mungkin karena kalimatnya menamparku dengan keras. Tepat sasaran.

Aku selalu bilang bahwa terkadang kita memang butuh tamparan keras untuk menyadarkan. Bukan dalam artian yang sebenarnya, tetapi ialah seseorang yang mengatakan kalimat yang memang telingamu harus dengarkan. Tentu saja untuk membuat sadar, bukan malah sebaliknya.

Sahabatku menuturkan bahwa ia dan aku tak jauh berbeda. Mirip bukan berarti sama, masih katanya. Kami sama dalam hal mengasihi orang lain, dan aku tahu benar hal itu. Tetapi, menurutnya ia tidak dapat menerima hal yang telah berakhir, beda denganku yang akan selalu menerima kembali apa yang telah usai.

Sahabatku tidak mengatakan sifatku yang satu itu buruk, hanya saja katanya aku butuh menjadi lebih bijaksana. Bijaksana dalam segala hal. Tindakan dan pikiran. Dan aku sadar betul bahwa kalimatnya yang barusan belum bisa aku jalankan.

Dia mengatakan bahwa hal yang terjadi padaku ini normal sekali. Dan dia juga sedikit memberiku cerita, tentang bagaimana jadinya kalau kita terlalu menerapkan diri kita ke pasangan. Itulah yang dinamakan berpacaran dengan diri sendiri, dan menurut dia itu tidak baik. Karena akhirnya kita merubah orang lain, yang dimana itu artinya kita terbuai oleh diri sendiri dan ketika tersadar segala yang tertinggal ialah kekosongan.

Jadi akhirnya aku tersadar. Bahwa "dia" memang benar. Aku lah yang terlalu mencintai diri sendiri. Berusaha menerapkan diriku kepadanya, berkhayal bahwa dia telah menjadi sosok yang selalu aku idamkan. Hingga ketika ia lelah dan memutuskan untuk mengakhiri. Dan aku masih terlalu cinta pada diriku sendiri. Jadi wajar saja aku patah hati. Merasa diselimuti kesepian tiap harinya, karena ia menolak menjadi aku. Dan masih aku yang tidak bisa menerimanya. Aku pula yang menyesalinya sekarang.

Sahabatku memberikan ku saran. Cukup klasik dan terlalu sering aku dengar dari orang lain. Tapi kali ini rasanya beda, mungkin karena kalimat ini keluar dari mulut orang yang mengenalku lebih dalam. Sabar. Hanya itu yang dapat menolong aku dari segala ketakutan. Setiap hari, katanya, aku dihadapkan pada banyak masalah. Dan jangan sampai karena hal yang satu ini aku menjadi terpuruk. "Karena Allah tidak mungkin memberikan cobaan yang tidak bisa kamu lewati". Dia seratus persen benar. 

Lagi sahabatku bertutur, kalau aku harus menenangkan diri terlebih dahulu. Dan semuanya pasti akan baik-baik saja pada waktunya. Aku pun yakin bahwa mungkin inilah proses yang selalu "dia" bicarakan. Menjadi dewasa bersama.

Konsistensi akan perasaan dan ikhlas juga aku lupakan sampai sahabatku mengatakan bahwa itu hal yang penting. Jangan sampai perasaanku pada lelaki yang aku kasihi itu terkikis. Karena batu, bila diterpa kebaikan akan hancur, begitupula dengan kebencian.

Hingga adzan Isya berkumandang kami masih bertukar pikiran. Dan dia masih terus membaca aku. Sampai akhirnya aku harus pulang, dia mengantarku untuk menunggu anggkutan umum, kebetulan ia ada acara. Pesan terakhir sebelum aku pulang ialah, katanya aku akan baik-baik saja. Dan aku harus yakin itu.

Pesan yang sesungguhnya ialah, Sahabatku memang benar. Semesta memang selalu punya cara untuk menyampaikan pesan. Selama tiga minggu ini aku berderai air mata, terlalu naif untuk diri sendiri. Hingga tak sadar bahwa selama tiga minggu ini pula Semesta mengirimkan banyak sekali hiburan untukku. Dan malam ini baru aku sadari.

Jadi kuputuskan untuk menyudahi menagisi diri sendiri, kemudian untuk mencintai "dia" apa adanya, tanpa mencampuri aku didalamnya.


"Kalau kau tidak bisa membenciku, maka belajarlah untuk mencintaiku"
-Puisi yang dibacakan Abo' di koridor siang tadi, bagiku pertanda untuk melupakan niat membencimu. #IP


It's not beautiful like Maroon 5 did.

30 Okt 2012

" I count the ways I let you down
On my fingers and toes but I'm running out
Clever words can't help me now
I'd grip you tight but you're slipping out "


 " And I remember your eyes were so bright
When I first met you, so in love that night
And now I'm kissing your tears goodnight "


" And I can't take it, you're even perfect when you cry
Beautiful goodbye, bye, bye
Is dripping from your eyes, your beautiful goodbye
Is dripping from your eyes "


" When did the rain become a storm?
When did the clouds begin to form?
Yeah we got knocked out off course by a natural force
And well, we'll be swimming when it's gone "


" All the pain you try to hide
Shows through your mascara lines as they stream down 
from your eyes
And let them go, let them fly
Holding back, won't turn back time
Believe me, I've tried "

Beautiful goodbye- Maroon 5



How could you be so heartless, to me?

Siapa yang bilang "aku sayang kamu" sekarang? Ketika rekaman kalimat itu bahkan tidak dapat terputar dengan baik.
Siapa yang bilang "kamu baik-baik yah" sekarang? Ketika nama sudah berganti.
Siapa yang bilang "aku kangen kamu" sekarang? Ketika segala yang tertinggal hanya kepingan pertengkaran.
Siapa yang bilang "kita selamanya" sekarang? Ketika kamu lebih memilih dirimu sendiri.

Kamu yang bilang kalau ini tidak akan lama. Kamu yang bilang kalau ini hanya akan terasa seminggu atau dua minggu saja. Tapi nyatanya ini sudah minggu ketiga dan aku masih rapuh.

Aku bahkan telah mengeluarkan semua kalimat untuk terus bersama. Lalu mengapa kita begini sekarang? Lalu sekarang siapa yang lebih cinta pada dirinya? Aku kah? Masih aku kah?

Mereka banyak memberikan cerita. Tentang apa yang mereka lihat dan ketahui. Banyak kalimat yang telah memasuki telingaku. Entah untuk menghibur atau menguatkan. Dan yakinlah aku muak dengan semuanya.

Untuk segala cerita yang ditawarkan, tidak satupun dari cerita itu masuk di akalku. Gelap. Aku sering mendengar bahwa kalau saja mungkin kamu hanya ingin sendiri. Lalu mengapa kita pernah bersama bila pada akhirnya kamu memilih dirimu sendiri?

Dan juga untuk segala cerita bahagia yang dihadirkan mereka, yakinlah aku masih tidak baik-baik saja. Aku memilih mengikuti kemauanmu. Dengan harapan malam itu kamu bisa belajar dari teriakanku, bahwa ada hati yang terluka akanmu. Tapi ternyata hingga detik ini kamu tak kunjung sadar. Terbuaikah kamu? Nyamankah rasanya sayang melukai hati yang mencintaimu? 

Jadi lihat sekarang siapa yang setiap hari menyibukkan fisiknya? Membuat maagnya kumat setiap tiga hari hanya untuk memberikan otak bahan baru untuk dipikirkan?

Kalau kamu lihat, siapa sekarang yang mendapati dirinya setiap malam bersimbah air mata sebelum akhirnya tertidur dan mendapati dirinya masih kesepian dipagi hari?

Coba kamu lihat, siapa sekarang yang mencoba mematikan hatinya, mencoba membenci kamu dan segala ingatan tentang kamu karena lelah membohongi diri sendiri kalau saja ia akan baik-baik saja kelak?

Sudahkah kamu lihat apa yang dia coba untuk hadirkan dihadapanmu dua minggu setelah kamu dengan mudahnya menyudahi semuanya?

Sayang,

Hujan bahkan tidak mampu menyembunyikan tangisanku. Pun dengan guntur dan kilat. Bila boleh aku memiliki mesin waktu, biarkan aku tidak pernah bertemu denganmu. Karena ketahuilah bahwa ini tidak mudah.

Tapi segalanya telah terjadi. Dan kamu masih terlihat baik-baik saja. Bisakah kamu berbagi sedikit ketegaran itu? Karena seluruh milik ku telah habis selama setahun tujuh bulan ini. Aku runtuh bagai bangunan tua yang tak dibutuhkan lagi.

Tetapi ketahuilah bahwa kamu selalu dihati. Tidak pernah mati. Hanya saja aku yang masih bingung. Diam kah atau maju saja aku sekarang? 


P.s : Bila yang kamu cintai air mataku, maka berhentilah. Karena aku membenci itu.


Brokenhearted and sleepless. Monday!

29 Okt 2012

Hello fellas, how's life? well, if you ask how's mine the answer is "Gosh! i wish it's not monday!"

Yes, i'm so tired. Sleepless cause i've got a nightmare last night. It's kinda silly nightmare, but that shit made me awake in the middle of night and yes, i can't sleep till sun rising. Saya termasuk orang yang bertekanan darah rendah/anemia. Ini buat saya puyeng-puyeng sepanjang hari. Belum lagi harus meliput jam 9 pagi dan voila saya teroleng-oleng. Tapi untungnya saya bisa mengendalikan keolengan diri, ala-ala aang gituh. 

wajah yang kepingin tidur lagi, bahkan mata saya sudah berkantung kayak kangguru -,-

Setelah meliput saya segera ngetik di redaksi, maunya sih setelah itu langsung ke kampus. Tapi ternyata ada dokter dari Nepal yang berkunjung ke redaksi. Alhasil saya lanjut wawancara gituh. Selesai itu saya langsung terbang ke kampus dan jrenggggggg dosennya nda masuk. Repeat, DOSENNYA NDA MASUK!! *insert emoticon ngarru' sambil garuk-garuk tembok here* Ya Allah, aku capek sayang, aku butuh istirahat sayang *ala-ala iklan laptop*

HIKS!

Itu yang namanya huft beudh maksimal -_______-"

Tapi Alhamdulillah, i've got this chocolate coin from Kakak Erbon :)


Oh liat cokelat-cokelat lucu itu. Senangnya punya kakak seperti kak Erbon :") Kakak erbon selalu bisa menghibur hati ini. Walopun sekarang hatiku sedang retak kayak plafon yang bocor kena air hujan :")

Errr, i meet him this afternoon. Jujur saya nda tau mesti bersikap gimana. Mau sok cool kayak yang saya lakukan selama ini ketika orang-orang bertanya juga nda bisa. Mau cuek juga nda bisa. Jadinya saya malah kagok sendiri. Mau nangis sih lebih tepatnya. Tapi cukuplah dalam hati dan dalam tulisan ini :")

Sebenarnya buat saya, mimpi semalam itu nda terlalu menyeramkan. Tapi berusaha menerima kenyataan kalau yang selalu saya idamkan meninggalkan saya itu jauh lebih buruk. Mau anggap kejadian tiga minggu lalu sebagi mimpi saja. Mimpi terburuk di bulan ini. Ayo bangunkan saya! Bulan ini bahkan sudah hampir berakhir, saya belum bisa move on.

Tapi tenang saja. Ame anak yang kuwath kok. Celalu ceumungudh cetiap caat :")

Sekian dan Wassalam

Malam Minggu Kami

27 Okt 2012

Assalamualaikum, selamat malam dan selamat hari blogger nasional! *yeiy*

Iyes! Hari ini hari sabtu dan juga hari blogger nasional. Saya sendiri belum terlalu lama nge-blog. Baru awal semester dua punya blog dan sekarang sedang gencar-gencarnya nulis disini. Well, awalnya saya masih gaptek buat berkecimpung di dunia blog-ngeblog ini, tapi suatu ketika pada masa saya masih unyu-unyunya (baca: maba) kak pyonk membawakan materi tentang blog pada diskusi CCC. Jadilah saya tertarik dan sampai sekarang masih ngeposting di blog ini *viva la kak pyonk!!*

Menurut saya, menulis di blog itu menyenangkan. Selain itu kita bisa blogwalking atau berkunjung ke blog orang lain. Ini berbeda pas jaman-jamannya nulis diary (tapi saya masih sering nulis di diary juga loh)

Pokoknya kita harus senang menulis. Karena dengan menulis kita bisa berbuat apa saja. Kamu bisa mengubah dunia lewat tulisanmu *asikeh kata-katanya :p*

Kamu bisa nulis apa saja di blog. Apalagi kalau sedang galau. Saya sendiri tipe orang yang bakalan nulis bejibun puisi patah hati kalo lagi galau. Eh, ngomong-ngomong soal galau, tanggal 14 bulan depan ada acara loh di Baruga AP Petarani Unhas Makassar. Ada apa yah? Pokoknya acara ini masih berhubungan posting dan kelauan.

Penasaran? Jadi ini dia yang mau datang di Baruga AP Petarani Unhas 14 November mendatang *jreeeeeng*




Nah, si kambing jantan yang satu ini bakalan datang buat sharing bareng. Kalau kamu berminat bisa langsung hubungi @nyunnunk (085299904969) atau @ansnrlfa (08569970707). Untuk tiketnya sendiri itu 50rb bagi pelajar/mahasiswa, 80rb untuk umum dan 150rb untuk VIP. Ayo dibeli tiketnya, jangan sampai kehabisan! Yuk buat film dari postingan galaumu!


Oh iya, kalau Raditya Dika punya "malam minggu Miko", kalau saya punya "malam minggu kami". Kami ini saya, nunung dan si endhy. Hari ini malam minggu, suram juga rasanya kalau tinggal dirumah mengeram bersama kegalauan hati. Jadinya saya dan nunung pergi ke rumah endhy. Selain karena mamanya ultah, yah hitung-hitung kami bermalam mingguanlah. Sesudah dari rumah endhy, kami makan bakso dipinggir jalan dan ditemani sinar rembulan. Ini tingkat kegalauan saya maksimal banget. Sambil makan pikiran saya melayang sampai beratus-ratus kilometer dari tempat saya menyendokkan bakso ke mulut. Berpikir tentang orang yang everybody know that i love him so damn much. Uh uh!

Kalau ini proses, biarkanlah berjalan apa adanya. Suasananya tadi bikin saya mau bilang gini,"dek, dek.. mana kakak ta? tolong kakaknya dikasi tau dek, kalau ada yang lagi kangen dek.. makasih dek, sip dek, oke dek..."

Tapi apa daya tangan tak sampai, khayalan tertiup anggin.

Tapi saya tidak bermuram durja kok sepanjang malam ini. Saya ketawa-ketawa kok. Bahagia kok. Iya kok. Bahagia kok *nda do' balle ja' -______-*

Oh iya, hari ini saya senang sekali. Karena sepatu yang saya order di adik echa. Sepatunya lucu. Dan ringan sekali, saya serasa nda pakai sepatu hehehe. Ini dia sepatunya :



Lucu kan? Iya kan? Iya dong!

Kesimpulan malam ini ialah, keep calm and jangan bengong aja pas malam minggu. Nah sekian postingan saya, mana postinganmu? :)

Sekian dan wassalam.

Menonton Masa Depan

24 Okt 2012

Assalamualaikum, selamat malam hey kamu yang sedang membaca postingan saya. Untuk kali ini saya mau bahas film loh, tapi sebelumnya as always, saya mau curhat dikit dulu :p

Hari ini hari rabu, alhamdulillah nda kelabu apalagi sampai biru. Tadi sore i give him a black sock. Dia mau pulang ke rumahnya. Karena lusa idul adha. I text him last night and he call me this morning. I text him this afternoon, and he just gimme a simply "yes" as a reply. No need to galau any longer. We both know, it's time "instropeksi diri dulu", sonner we're gonna back as a blessed couple. Amin Ya Allah.

Oke kembali ke topik pembicaraan. Jadi sepulang kuliah tadi, saya bersama teman-teman menonton film di bioskop. Saya terharu loh, soalnya sudah lama nda pernah nonton di bioskop. Ciyan amat yak?

Then, kami menonton Looper. 



Film ini dibintangi oleh Bruce Wills ini recommended banget untuk ditonton. Jalan ceritanya sendiri seru, tentang seorang pembunuh bayaran. Tapi suatu hari you find out kalau kamu akan membunuh dirimu yang datang dari masa depan. Deh wow. Banyak adegan tembak-menembak difilm ini. Oh iya, satu lagi, kamu mesti konsentrasi full selama menonton. Soalnya alur cerita filmnya dari masa lalu ke masa depan lalu kembali ke masa sekarang terus kembali lagi ke masa lalu terus ke masa depan. Bingung? Well, ini kode untuk kamu. Supaya kamu langsung ke bioskop terdekat untuk menonton film ini. Ending cerita ini unyu-beudh buat saya. Soalnya si Bruce Wills memilih untuk bunuh diri. Demi menyelamatkan masa depan dan masa lalunya. Tapi menurut saya si Bruce Wills ini nothing to lose karena bunuh dirinya.

Setelah nonton film ini, saya jadi mikir. Akan jadi apa kita di masa depan? Apa mungkin di saat saya nunggu pete-pete untuk pulang tadi masa depan saya ternyata melewati saya. I just wondering my future. Hmmm...

Bicara masa depan itu kayak bicara soal ujian yang nda ada kisi-kisinya. Nyata tapi nda bisa di tebak. All we can do is just prepare for the best future.

Jadi, tetap kalem dan sabar aja untuk masa depan.

Sekian dan wassalam

*postingan pamer*

23 Okt 2012

Dear blogger, hello how's life?

Saya baru pulang loh. Tadi habis dinner dong bareng geng malas dan jahat, juga bareng kakak erbon dan adik eka. Jadi gini, hari saya Alhamdulillah menyenangkan. Nda ada ji halang rintangan kayak sungokong yang mencari kitab suci *pret.

Mama juga lagi mood banget sama saya. Pagi tadi dikasi duit hihi :p Terus-terus tadi saya tiup lilin lagi donggg. Tapi teman-teman saya usilnya ampun, saya dikasi tiup lilin angka 50. Padahal saya belum setua itu -_____- Tapi sayang fotonya masih ada di hapenya si Acos. Tadi hape saya mati total. ciyan beudh. Padahal katanya smartphone, tapi kenapa batrenya stupid? huft beudh. Nantilah yah saya posting fotonya :)

Hari ini saya dapat kado lagi loh. Dari pisang dan vivi *dancing*


Kita gang ada kipas baru ta'. Kipas ta' nda kayak kipas emak-emak mi gang.

Oh iya, hari ini saya gagal ketemu sama satu orang di balik akun twitter yang saya kagumi. Nda sempat sih lebih tepatnya. Semoga saya, besok atau kapankah begitu saya bisa ketemu. Ceumungudh ame! *pasang ikat kepala*


Overall, i'm so happy. My day was showered by love. I do love them and yes i just haven't met you yet :")

Sekian dan wassalam.

Selamat mengulang, dear me :)

22 Okt 2012

Assalamualaikum, selamat malam fellas!

Apakabar kalian semua? harinya menyenangkan? Saya harap begitu, karena hari saya Alhamdulillah banget :)

Today is my birthday! Yeiyy!! Finally i get twenty -,- it's like Subhanallah banget masih bisa mengulang hari dan bulan kelahiran. I totally speechless. Umur saya sekarang 20. Hamma' tua mka >____<

Jadi saya mau cerita dulu detik-detik sebelum saja berganti usia. Hari minggu, seperti biasa jadi hari mencuci sedunia. Saya sudah mengibarkan cucian-cucian saya dengan manisnya di tali jemuran and then cuss ngeliput di Sma Katolik Rajawali. Oh well, capek sih iya. But it's a must. Cukucukucuk setelah jarum jam menunnjukkan pukul 20.00 WITA, saya dan segenap kru KeKeR mendarat di ballroom hotel Sahid, untuk meliput juga pastinya.

Sudah tiga hari belakangan ini saya kebanjiran liputan. Kalau saja saya mengambil prodi Jurnalistik pasti saya nda bakalan pusing lagi untuk buat tugas menulis berita. Lanjut fokus ke liputan di sahid yang berakhir hampir larut. Akhirnya saya pulang kerumah. Dan Alhamdulillah tiba dengan selamat.

PING!!! PING!!! PING!!!

Ternyata Edy nge-bbm. Katanya ban motornya bocor. Ciyannnn, jadi saya temani dia bbm-an. Oh ya, doski ini one of my bestiest ever! Setelah bbman beberapa saat, ternyata jam sudah berganti hari menjadi hari senin, means saya ulang tahun! Dan Edy bbm saya untuk keluar dari rumah, dan jrengggg, he give me this lovely chocolate 


I totally speechless. Terharu-banget-beudh :") makasih banyak, Ed. Makasih sudah buat saya tiup lilin mati lampu dua tahun ini :)


Dan setelah itu banyak masuk bbm, mention, sms, dan ucapan selamat lainnya dari teman-teman di akun jejaring sosial saya.

And ame sent me a cute voice note :") but unfortunately i can't upload that cute voice note here --" something got broken with this huft! but still, thank you ame for being my lovely mate :*



Paginya saya kuliah, saya kan anak yang rajin :p dan masih banyak sekali bbm dari sahabat. Aahhh terharu banget.

Today i've got so many surprise, chocolate, kiss, hug, pray, and love. Thank's God 

ini dari mama saya :)
dari Vivi :)

ini dari Endhy doski teman geng cendrawasih saya :")



ini dari topongoro_ i truly deeply on my way to know him. Semoga doski liat ini dan mau ketemu dengan saya :")



this from kak titah :)

dari pisang :)




tiga foto diatas dari orang yang paling hits beudh buat saya :)





And i've a present from him, the one that my heart always belong to The one who i always wish for :)


Fellas, itu tadi kado saya hari ini. Terima kasih untuk Great mate, mba mutia ku yang tersayang, dan seluruh teman serta sahabat yang berbaik hati mendokan saya hari ini dan maaf tidak semua saya sebutkan dalam tulisan ini. Semoga kita semua bahagia :)

Amin


"Because life begin at twenty. Happy birthday, Dear self. Many happy return"

Thank you for read this post. Allah Loves me, you and us. May your life full of love!- AZH





p.s: i may get broken, but not today. This is my birthday :)




another galau-and-yes-i-do-curhat now

18 Okt 2012

Halo, apa kabar? semoga kabar kalian baik-baik saja.

Saya baru saja tiba di rumah. Sekarang baru pukul 23:18 WITA. Oh iya, sebelumnya saya ingin memberikan pengumuman, err atau pemberitahuan saja sih lebih simpelnya. Untuk beberapa waktu kedepan mungkin isi blog ini hanya seputar curahan hati seorang mahasiswi semester 5 yang sedang rindung kegalauan. *sigh* Harap maklum.

Hari ini biasa saja. Bangun tadi pagi sekali dan membaca sebuah sms di hape. Got a morning text dari orang yang jujur bagi saya dia itu luar biasa baik. Tapi, entah mengapa perasaan saya masih kurang enak, serasa ingin berbaring di tempat tidur lebih lama. Lalu, saya membaca bbm dari kak meike. Dia ini kakak saya di kosmik, saya sih lebih senang manggil dia dengan sebutan kak mei. Well, kak mei ini salah satu perempuan yang kuat menurut saya. Dan saya selalu iri akan hal itu :p

She sent me a text, inti dari bbm itu ialah agar saya tetap tegar, dan jangan berdiam diri atas hati yang berantakan ini. Jujur, setelah membaca bbm yang panjang dari kak mei dan hanya saya balas singkat itu, saya sangat terharu. Speechless sih sebenarnya. Ada banyak pertanyaan yang pernah saya lontarkan ke kakak saya yang satu ini. Dan sejauh ini, ada hal yang selalu saya pegang dari percakapan kami.

"ambil postifinya atas hubunganmu selama ini, paling tidak dia mengajarkan kamu menjadi perempuan yang bisa mengatur dan menekan ego sendiri,"

Yang diatas itu hasil percakapan saya dengan kak mei beberapa waktu silam. I just can't face the fact.

Melanjutkan hidup saya hari ini(dan beberapa hari lalu) dengan headset yang setia di telinga. Tentunya dengan lagu-lagu yang tak bosan mengalun. Di pete-pete pun pikiran saya melayang-layang. Mirip layang-layang kepa' -____-

Saya merasa lelah sekali. Banget. Beudh.

Menghabiskan setengah hari ini di kampus juga tidak terlalu terasa. Tawa-tawa yang terlemparpun hanyut begitu saja. Saya masih kosong.

Saya lalu melangkahkan kaki ini ke graha pena lantai 4. Mengetik naskah untuk KeKeR yang menjadi kewajibanku sampai juni tahun depan. Well, di sini saya juga bertopeng. Berusaha menutupi kesedihan. Sampai saat teman saya di sana curhat kalau dia sedang tidak nafsu makan karena hatinya sedang tidak karuan juga. Uh, saya seperti ingin bilang kalau bukan cuma kamu yang merasakannya. Tapi yang terlontar malah "sudah, santai saja" Dan palsunya lagi, saya berucap itu sambil tersenyum.

Kemudian dua jam setelahnya saya pergi tasiah ke rumah teman smp. Sedihnya bapaknya mesti berpulang. Saya duduk diantara teman-teman saya yang sudah lama tak bertemu. Juga dengan orang yang rindukan. Pun sudah lama tak bertemu.

Seputar ceramah dari pak ustad disana. Pak ustad itu selalu mengungkit kata jodoh. Saya jadi teringat kemarin di redaksi saya dan beberapa teman disana sibuk berbicara tentang jodoh. Apa itu jodoh, bagaimana bisa bertemu dan bla bla bla lainnya.

Kayaknya saya sedang masuk angin, badan jadi agak gak enak -,-

Oh iya, i've got no bew message from him. Apakabar kamu? Baik-baik saja kah? Saya yakin iya. Lalu apakabar saya? Baik-baik saja kah? Saya harap iya.

Dari semua kepalsuan saya hari ini, saya sangat berterima kasih kepada kak titah. Atas segala kebaikan hatinya membiarkan saya menguasai coklat kit-katnya di koridor sore tadi. Walaupun mungkin bercanda, tapi kak titah bilang kalau dia tahu saya butuh yang manis-manis. Mungkin dia tahu hati saya sedang perih makanya butuh pemanis.

Ngomong-ngomong, saya ingin berbicara tentang harapan. Apakah salah untuk berharap? Saat saya mengetik kalimat yang tadi, otak saya tiba-tiba menjawab,"berharap itu boleh, asal kepada orang yang tepat dan tidak berlebihan"

Uh, mungkin otak saya benar. Mungkin selama ini saya yang terlalu berharap kepada orang yang salah dan berlebihan. Jadinya ginikan. Sakit-hati-patah-hati-berkeping keping-hati-butiran debu.

Rasanya ingin berteriak saja. Tapi untuk membuka mulut saja saya tidak mampu. Sudahlah, saya tidur saja.

Postingan galau. Iya, saya sedang curhat.

Halo teman-teman, apa kabar? semoga baik-baik saja.

Waktu sudah menunjukkan pukul 00:07 WITA saat saya mengetik postingan ini. Oh well, it's midnight already but i still awake. Yah, saya baru mendaratkan tubuh ini ke kasur setelah seharian ini bergelut dengan keadaan luar dan dalam yang sungguh, saya sedang bersedih tapi tidak ingin memperlihatkannya.

Siang ini hujan turun lagi di kampus. Ini sudah hari kedua hujan turun. Seakan mewakili perasaanku saja. Mendung kemudian turunlah hujan. Iya, saya sedang bersedih. Sedang galau kalau mereka menyebutnya.

Everybody know me so well alasan mengapa saya galau. Iya, semua orang tau alasannya, tapi tidak satupun yang merasakannya kegalauan ini kecuali saya. 

Jujur saja saya malu. Untuk bercerita lewat blog pun begitu. Entahlah.

Kemarin saya meledak. Bom waktu itu telah tiba masanya. Saya berteriak. Tapi dia tidak mendengarkan. Hanya ingin mengikuti kemauan dan egonya saja. Saya selalu merasa tertinggal. Atau mungkin ditangalkan lebih tepatnya? Entahlah.

Menangispun tiada guna. Ah tidak juga. Setidaknya dengan menangis saya berdamai dengan diri saya. Berusaha membujuk diri sendiri. Meyakinkan diri bahwa saya akan baik-baik saja. Mungkin bukan sekarang, mungkin juga bukan besok, atau minggu bulan depan. Tidak ada yang tahu kapan saya benar-benar bisa tersenyum tulus lagi. Oh ya, yakinlah bahwa senyumanku palsu. Sekadar ingin menipu dunia. Saya (tidak) sedang baik-baik saja.

Hati saya patah. Entah untuk kali keberapa. Saya menangis. Juga entah untuk kali keberapa. Berkata "sudahlah, semua ada hikmahnya"-pun masih berusaha saya nikmati. 

Saya hanya tidak ingin terus menerus menjadi pembohong. Berkata bahwa dia yang aku percayakan akan hati ini bisa membuatku tersenyum. Inginku sebenarnya tidak terlalu berat. Tak seberat bacaanya. Yang diinginkan setiap perempuan ialah perhatian. Untuk saya, perhatian itu tidak perlu besar. Dan janji yang terucap pun belum sempat di wujudkan. Guntur menyambar.

Mungkin sudah saatnya saya bangun. Beranjak dari tempat tidur. Tidak lupa merapikan tempat tidur. Siapa tau nanti saya ingin tertidur lagi.

Lelah ini pun tiada lagi terasa. Pegalnya sudah membiru. Melebamkan jiwa. Oke, berlebihan memang. 

Saya tidak tahu waktu akan membawa kemana perasaan ini. Yang saya tahu, saya selalu berharap; seperti sms saya tadi malam- semoga kita menjadi kekasih yang saling mencintai, bukannya saling menyakiti.

Saya mau tidur. Dalam artian sebenarnya. Walaupun saya sedikit berharap, esok kelopak mata ini tidak semakin mengecil,karena hujan deras dari sudut mataku. 

Selamat malam, hati yang berserakan. Semoga saja lem nya segera ditemukan.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS